Jenis Jenis dan Karakteristik Fabric (Kain)
Jenis Jenis dan Karakteristik Fabric (Kain)
“Life is study, if you don’t study you look like not life”
Jenis Jenis dan Karakteristik Fabric (Kain) perlu dibahas secara mendalam. Selamat datang kembali di blog Wahyu Subarashii, pada kesempatan kali ini penulis akan membahas jenis jenis fabric yang biasanya digunakan dalam industri garment, tentunya ada banyak sekali jenis fabric yang ada, dalam artikel ini tidak akan membahas semuanya, melainkan yang umum digunakan sepengetahuan penulis, jika rekan rekan ingin menambahkan silahkan tinggalkan jejak di kolom komentar. Langsung saja masuk ke topik pembahasan, seperti yang kita ketahui ada banyak sekali jenis fabric yang digunakan untuk memproduksi garment, jenis fabric tersebut menyesuaikan dengan permintaan customer.
Mengapa kita perlu mengetahui jenis jenis fabric tersebut ? Karena mencuci pakaian adalah keharusan setiap hari, maka kita perlu mempunyai wawasan tentang jenis jenis fabric tersebut dan bagaimana cara mencucinya untuk menghindari kerusakan dalam waktu dekat. Sebelum kita mencuci pakaian, lebih baik jika kita mengetahui jenis fabric garmen terlebih dahulu. Ini memudahkan kita untuk membedakan dalam memberikan perawatan serta bahan kimia yang sesuai untuk fabric itu. Fabric dibuat dari berbagai bahan mentah yang diperoleh dari bahan alami dari alam, dari buatan manusia, dan campuran keduanya. Berikut ini akan dijelaskan mengenai jenis jenis dan karakteristik fabric tersebut, di antaranya:
1. Cotton
Nama bahan ini cukup familiar di tengah masyarakat. Bahan ini sering digunakan untuk pakaian distro dengan tujuan menarik pembeli. Bahan ini terdiri dari 2 macam yaitu Cotton Combed dan Cotton Carded. Sifat kedua jenis bahan ini sama yaitu tidak panas dan dapat menyerap keringat karena bahan dasarnya adalah serat kapas. Pada musim panas fabric jenis ini menyejukkan badan dan menyerap keringat dengan mudah dan memberikan rasa hangat jika dipakai pada musim sejuk. Tetapi ada satu ciri yang membedakan keduanya, Cotton Combed lebih halus dan lebih ringan sehingga lebih nyaman digunakan dibanding Cotton Carded. Jika digunakan untuk kaos, biasa dikenal dengan jenis Cotton Combed 20’s, 30’s dan lain sebagainya. Hal ini untuk membedakan ketebalan kaos. Adapula yang dinamakan Double Cotton, bahan ini lebih tebal dari Combed 20’s. Bahan ini nyaman dan biasanya berat ke bawah ketika dipakai. Namun, bahan ini cepat melar ketika sering dicuci.
2. Viscose
Bahan ini biasanya digunakan untuk lingerie, underwear, casual wear sampai jaket. Bahan ini halus, licin dan lentur. Ketika dipakai terasa lembut dan dingin di kulit. Bahan ini juga menyerap keringat dan warnanya mengkilat. Viscose terbuat dari serat kayu Eucalyptus, sejenis pohon Pinus. Perawatan untuk pakaian dengan bahan Viscose adalah jangan merendam dengan deterjen dalam waktu yang lama. Ada pula bahan yang dicampur dari bahan Viscose dengan Cotton. Bahan ini disebut CVC-Cotton Viscose. Kelebihan bahan ini adalah tingkat susut polanya (Shrinkage) lebih kecil dari Cotton.
3. Polyester
Bahan ini terbuat dari serat sintetis, terkadang ada juga perpaduan dari serat fiber poly dengan bijih plastic. Tidak heran jika pakaian dengan bahan ini jika dipakai akan terasa panas dan tidak menyerap keringat. Biasanya noda makanan maupun minyak sulit hilang dari pakaian berbahan dasar Polyester atau PE. Bahan Polyester kerap juga dicampur dengan bahan Cotton. Bahan ini namanya TC atau Teteron Cotton. Kualitasnya berada dibawah Cotton karena sifat Polyester yang panas dan tidak menyerap keringat. Tetapi bahan ini memiliki kelebihan diantaranya tahan kusut dan tidak cepat melar meskipun sudah dicuci berkali kali.
4. Linen
Bahan fabric ini hampir seperti katun, namun memiliki serat yang lebih kuat. Bahan ini sangat cocok untuk dibuat sebagai gaun ataupun casual wear. Bahannya nyaman dipakai karena dingin dan menyerap keringat. Perawatan untuk pakaian berbahan Linen membutuhkan perhatian ekstra, bahan ini mudah kusut sehingga anda harus memperhatikan petunjuk mencuci maupun menyetrikanya dengan benar. Fabric Linen tidak menyebabkan masalah seperti kegatalan dan hal lain pada kulit. Fabric ini kuat dan tahan lama. Tidak ada perawatan khusus untuk fabric linen, boleh dibasuh hanya dengan mengguankan tangan. Dan apabila ingin mencucinya pilih deterjen yang lembut dan rendam dalam air hangat ketika hendak mencucinya.
5. Wool
Bahan ini tebal dan menyerap air sehingga sangat susah dibersihkan apabila terkena noda dan akan menyusut jika cara mencucinya tidak benar. Karena tebal sehingga cukup berat dipakai, orang akhirnya lebih banyak memilih jenis Light weight Wool. Fabric jenis ini lembut, kuat dan sangat tahan lama. Selain itu bulunya memberikan kehangatan dan penampilan menarik. Fabric bulu tidak mudah kedut dan kotor. Fabric ini juga tidak mudah terbakar apabila diletakkan di atas api, melainkan hanya membara. Selain itu bisa juga digunakan dalam menyerap bau dan bunyi bising stereo pembesar suara. Bahan ini lebih ringan dan cukup awet tanpa mengurangi kesan mewahnya.
6. Sutra
Bahan ini sering juga disebut Silk. Seperti namanya, bahan ini memang terbuat dari kepompong ulat sutra. Sutra umumnya menyerap air dan sangat mudah sobek. Untuk itu, pencucian dengan sistem dry clean sangat disarankan untuk pakaian berbahan sutra. Terkenal dengan kelembutan, berkilau, cantik, dan berpenampilan mewah, kain sutera adalah salah satu grade fabric yang tinggi yang memberikan kenyamanan kepada si pemakai dalam semua jenis cuaca. Menyejukkan tubuh pada musim panas dan menghangatkan di musim sejuk, sutera telah ditemui semasa 2640 SM di Cina. Fabric sutra ini berkembang menjadi beberapa jenis diantaranya Chiffon, Crepe de Chine, Duchesse Satin, Dupion, Georgette, Habutai, Matika, Organza, Taffeta dan lain sebagainya.
Baca juga: Proses Inspeksi Fabric di Industri Pakaian
7. Denim
Denim merupakan material fabric yang terbuat dari katun Twill. Teksturnya mirip karpet tapi lebih tipis dan halus. Nama Denim sendiri di yakini berasal dari Perancis dengan nama bahan Serge de Nimes. Ketika pertama kali diperkenalkan, bahan ini hanya memiliki satu warna yaitu Indigo. Tapi dengan perkembangan zaman, dibuatlah Denim dengan warna warna lainnya. Bahan ini merupakan bahan yang sangat popular di masyarakat. Jeans merupakan salah satu pakaian yang terbuat dari bahan Denim. Nama Jeans sendiri dipopulerkan pertama kali oleh Levi Strauss dan Jacob Davis melalui perusahaannya. Levis yang memproduksi celana berbahan Denim pada 1873.
Bahan ini sebetulnya sama sama terbuat dari kulit. Yang membedakan adalah jika Leather terbuat dari bahan kulit luar, maka Suede terbuat dari bahan kulit bagian dalam. Penggunaan bahan ini akan terlihat elegan dan mewah. Perawatannya pun memerlukan perhatian khusus. Ada beberapa hewan yang kulitnya biasa di manfaatkan pada industry fashion diantaranya kambing, domba, sapi, buaya, ular dan sebagainya. Tetapi anda jangan sampai terkecoh dengan penampilan, karena saat ini banyak juga tersedia bahan kulit sintetis. Untuk membedakan antara kulit asli dan sintetis, anda dapat melihat pada teksturnya, biasanya kulit sintetis bertekstur halus tanpa kerutan. Selain itu, dapat pula dibedakan dari baunya. Kulit sintetis, bahannya cenderung tidak berbau, bahkan ada yang wangi. Kemudian, cek pula berat bahan. Kulit asli akan lebih berat dibanding kulit buatan atau sintetis.
9. Lycra
Banyak orang mengenal Lycra dengan nama Spandex. Bahan ini terbuat dari campuran bahan kimia elastomer. Ciri kain ini adalah lentur dan memiliki elastisitas tinggi. Biasanya bahan ini digunakan untuk membuat pakaian olah raga seperti baju renang, baju aerobic, legging, baju selam dan sebagainya. Pemakaian bahan spandex atau lycra ini biasanya dicampur dengan bahan lain seperti Polyester. Untuk baju renang, persentase penggunaan bahan spandex mencapai hampir 10% yang digabung dengan bahan Nylon atau Polyester.
10. Drill
Fabric Drill merupakan fabric yang dipintal dalam tekstur diagonal dengan jalinan benang yang kuat. Kain Drill biasa terbuat dari bahan katun atau polyester. Jika di klasifikasi berdasar serat, Drill terbagi atas 3 serat yaitu Twist Drill atau kain berserat kecil, American Drill atau kain berserat sedang dan Japan Drill atau kain berserat besar.
11. Lacoste
Lacoste sering dikenal dengan nama Pique. Kain ini merupakan kain yang memiliki pori pori. Kain ini biasanya terbuat dari bahan katun, polyester atau gabungan dari keduanya. Nama Lacoste sendiri diambil dari nama produsen kaos yang mengunakan bahan kain Pique. Selain Lacoste, produsen lain yang menggunakan bahan kain ini adalah Polo. Yang membedakan adalah jika Pique Polo memiliki pori pori yang lebih kecil, sementara Pique Lacoste memiliki serat yang berpori besar.
Baca juga: Face Side Fabric (Kain), Bowing, dan Skewing
12. Canvas
Fabric ini bertekstur tebal dan kasar. Biasanya sering digunakan untuk jaket lapangan yang digunakan pada pertambangan atau untuk mendaki gunung. Karena tebal, kain ini mampu melindungi tubuh penggunanya dari goresan batu atau benda lainnya. Ketebalan ini yang membuat pakaian yang terbuat dari bahan ini memiliki bobot yang tidak ringan.
13. Sherpa
Sherpa bulu kain, sering disebut sebagai sherpa bulu, bulu palsu. Sherpa biasanya digunakan sebagai pakaian lapisan, lapisan, sisi bawah. Sherpa bulu sebagian besar terbuat dari polyester tetapi jika diperlukan, kita dapat memproduksi kapas sherpa juga.
14. Ramie
Hemp or Jute fabric / fabric ramie yang mempunyai cirri ciri seperti menyerap kelembaban. Fabric jenis digunakan untuk produk seperti perabotan, pakaian, aksesoris dan kelengkapan rumah. Mempunyai cirri ciri seperti ketahanan dan penyerapan air yang lebih baik dibandingkan produk tekstil lainnya. Fabric ini berasal dari batang tumbuhan, dan menururt sumbernya fabric ramie (hemp) terbaik dihasilkan di Italia.
Untuk jenis jenis dan karakteristik fabric selanjutnya (Part II) bisa dilihat di sini dan untuk Part III silahkan klik di sini.
Support by Garment Merchandising